REPUBLIKA.CO.ID, BUNGKU -- Seorang investor lokal membangun sebuah pabrik pengolahan rumput laut menjadi bahan setengah jadi (chip dan bubuk) berkapasitas tiga ton per hari di Desa Bahonsuai, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
"Investasi total sekitar Rp 5 miliar dan ditargetkan beroperasi pada April 2013," kata H Rahman Direktur PT Serba Teknik yang ditemui di lokasi pabrik Bahonsuai, Kamis (28/2).
Menurut Rahman yang juga Ketua Dewan Koperarsi Indonesia (Dekopin) Kabupaten Morowali tersebut, investasi pribadi yang telah ditanamkannya sampai saat ini sudah mencapai Rp 3 miliar berupa lahan dua hektare serta satu unit bangunan pabrik, sebuah rumah tinggal dan satu unit kantor. Selain itu, ia juga menerima bantuan dari Kementerian Perindustrian pada 2011 berupa peralatan pengolahan rumput laut yang bernilai Rp 1,5 miliar.
"Saya masih akan menanam investasi lagi sekitar Rp 500 juta untuk menyelesaikan bangunan pabrik ini. Semua investasi bersumber dari dana pribadi tanpa meminjam uang di bank," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Rahman juga menyatakan ketertarikannya membangun pabrik rumput laut setengah jadi karena peluang pasarnya sangat besar dan produksi rumput laut di daerahnya sangat melimpah. "Kasian petani rumput laut kalau menjual hasil mentah terus, kita harus berupaya agar ada nilai tambah bagi mereka dan juga daerah, karena itu pabrik ini harus segera beroperasi," ujarnya.
Rahman yang juga Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Bumi Lestari Bahonsuai itu, ia membina sejumlah kelompok usaha budidaya rumput laut di dua kecamatan yakni Bumi Raya dan Witaponda yang berjumlah 2.016 orang. "Jadi kalau soal penydiaan bahan baku berupa rumput laut jenis cottoni, tidak akan menemui masalah, jumlahnya berlimpah karena petani binaan cukup banyak," ujarnya.
Mengenai pasar, Rahman mengatakan, tidak ada masalah sebab ia sudah memiliki mitra dengan sebuah industri besar. Bila pabrik ini beroperasi pada bulan April 2013, menurutnya, jumlah tenaga kerja yang akan terserap sedikitnya mencapai 60 orang.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah M Hadjir Hadde yang dihubungi terpisah berharap pabrik rumput laut itu segera beroperasi karena bantuan peralatan pabrik benrilai Rp 1,5 miliar yang diberikan pemerintah sudah cukup lama mengendap yakni sejak 2011.
Pabrik ini diyakini akan menyerap banyak tenaga kerja, menghidupkan petani pembudidaya rumput laut serta memberikan kontribusi yang besar dalam perekonomian daerah karena akan menghasilkan nilai tambah yang cukup tinggi pada produksi rumput laut di daerah tersebut.