REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bakal mengeluarkan kembali saham baru (right issue) hingga 10 persen. Menurut Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar, aksi korporasi ini merupakan lanjutan dari penawarana saham perdana atau initial public offering (IPO) Garuda 2011 lalu.
"Awalnya kan Garuda mendapat ijin IPO 40 persen saham. Tapi kan sekarang baru 30 persen. Jadi belum semuanya," jelasnya, Selasa (19/2). Dikatakannya right issue akan dilakukan tahun ini juga. Emir menuturkan dana right issue akan digunakan untuk pengembangan perseroan.
Selain itu, Garuda juga akan mengeluarkan obligasi di semester satu 2013 ini. Senada dengan right isuue langkah ini dilakukan untuk keperluan pengembangan perseroan. Namun sayangnya, nilai surat utang yang diterbitkan belum ditentukan. "Kita harus lapor Bapepam (Badan Pengawasan Pasar Modal) dulu," ujarnya.
Sebelumnya akhir tahun lalu, Emir mengaku sudah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek (underwriter) terkait penerbitan obligasi sebesar 200 juta dolar AS di awal 2013. Rencananya obligasi akan diterbitkan sebesar 100 juta dolar AS dalam mata uang dolar AS dan 100 juta dolar AS lain dalam mata uang rupiah.
Sebelumnya di semester ketiga 2012 lalu, Garuda meraih laba 56,477 juta dolar AS atau setara dengan Rp 508,2 miliar. Terjadi kenaikan 51,6 persen dari perolehan laba tahun sebelumnya periode yang sama yakni 37,244 juta dolar AS atau sekitar Rp 335,2 miliar.
Pendapatan perusahaan pelat merah itu tercatat 2,386 miliar dolar AS atau naik dari sebelumnya 2,085 miliar dolar AS di sembilan bulan pertama tahun lalu. Pendapatan terbesar masih disumbang oleh penerbangan berjadwal yang berkontribusi hingga 2,129 miliar dolar AS.