REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs atau nilai tukar mata uang rupiah pada Senin (11/2) pagi bergerak menguat sebesar lima poin dipicu dari apresiasi nilai tukar yen Jepang. Kurs rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta bergerak menguat nilainya sebesar lima poin menjadi Rp 9.655 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.660 per dolar AS.
"Pergerakan nilai tukar rupiah menguat setelah terimbas apresiasi mata uang yen Jepang. Di sisi lain, penguatan rupiah juga dipicu data 'trade balance' China di atas perkiraan meskipun angkanya masih lebih rendah dari sebelumnya," kata analis Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Senin (11/2).
Ia menuturkan, pergerakan nilai tukar euro yang stabil terhadap dolar AS setelah pernyataan bank sentral Eropa (ECB) bahwa ekonomi kawasan Eropa akan pulih turut berimbas positif pada pergerakan mata uang rupiah. "Pergerakan nilai tukar rupiah selama sepekan berhasil mencatatkan perbaikan dengan kisaran pergerakannya di bawah level Rp 9.700 per dolar AS," paparnya.
Ia menambahkan, kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mengatur perdagangan valuta asing (valas) juga dinilai positif beberapa pelaku pasar sehingga nilai tukar domestik cenderung berada dalam fluktuasi yang stabil. "Namun, sebagian pelaku pasar masih 'wait and see' bagaimana realisasi BI dalam mengatur perdagangan valas," ujarnya.