Jumat 08 Feb 2013 12:18 WIB

Pemerintah Targetkan Rp 15 Triliun dari Sukuk Ritel

Sukuk Ritel (ilustrasi)
Foto: Antara
Sukuk Ritel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Pemerintah menargetkan pembiayaan senilai Rp 15 triliun dari penerbitan sukuk negara ritel seri SR-005. Pemerintah mulai membuka penawaran untuk sukuk negara ritel SR-005 mulai hari ini (Jumat, 8/2) hingga tanggal 22 Februari.

"Target penerbitan Rp15 triliun berdasarkan komitmen penjualan," ujar Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Dahlan Siamat dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (8/2).

Dahlan menjelaskan sukuk negara ritel seri SR-005 memiliki jangka waktu tiga tahun, dengan tanggal jatuh tempo 27 Februari 2016 serta imbalan berupa sewa bersifat tetap yang dibayarkan setiap bulan. "Seri ini memiliki imbalan atau kupon sebesar 6 persen per tahun, serta target investor merupakan individu warga negara indonesia, tidak boleh institusi," ujarnya.

Menurut dia, penerbitan sukuk ini menggunakan akad ijarah asset to be leased dan underlying asset berupa aset serta proyek milik Kementerian Pekerjaan Umum yang termasuk dalam APBN tahun 2013. "Jenis proyek yang menjadi underlying antara lain fly over, underpass, jalan baru, jalan bebas hambatan, jembatan baru serta rehabilitasi jalan dan jembatan lama," katanya.

Dahlan menambahkan, seri SR-005 mempunyai minimum pemesanan sebesar Rp5 juta dan maksimum senilai Rp5 triliun. Investor dapat membeli di 25 agen penjual yaitu 16 bank dan sembilan perusahan efek yang telah ditunjuk pemerintah. "Kita tidak melakukan upsizing dari target Rp15 triliun, karena semua tergantung progress penjualan, bisa tidaknya tergantung dari masing-masing agen penjualan," ujarnya.

Penerbitan sukuk negara ritel ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dalam APBN 2013 dan mengembangkan pasar surat berharga negara domestik melalui diversifikasi instrumen sumber pembiayaan dan perluasan basis investor. Melalui sukuk ini, WNI diberikan kesempatan untuk berperan dalam pembiayaan pembangunan sekaligus memperoleh pendapatan melalui kegiatan investasi pada instrumen aman dan menguntungkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement