REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Bukit Asam (Persero) Tbk menyiapkan belanja modal (capital adequacy ratio/capex) hingga Rp 2 triliun di 2013. Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, Joko Pramono, menuturkan terjadi peningkatan capex dari yang dianggarkan di 2012 lalu sebesar Rp 1,4 triliun.
"Dana ini akan dialokasikan untuk sejumlah proyek," katanya kepada Republika. Salah satunya, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2x10 mega watt (MW) di Pelabuhan Tarahan, Lampung.
Dikatakannya capex disiapkan dari kas internal perusahaan. Namun tak menutup kemungkinan di pertengahan tahun ini,modal juga akan didapat dari sejumlah perbankan nasional.
Sementara itu, di 2013 Bukit Asam juga akan menandatangani kontrak jangka panjang pasokan batubara selama 10 tahun dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Rencananya batubara akan digunakan untuk kebutuhan pembangkit PLN guna mengurangi konsumsi BBM perusahaan listrik tersebut.
"Dalam waktu dekat akan kita lakukan," ujarnya. Hingga saat ini pembahasan masih terus dilakukan kedua BUMN itu.
Sebelumnya, Bukit Asam memproyeksikan penjualan batubara ke PLN akan mencapai 10 juta ton hingga 11 juta ton. Volume itu naik 37,5 persen atau sekitar tiga juta ton dari penjualan tahun lalu sebesar delapan juta ton.
Volume penjualan batubara ke PLN mencapai 59,1 persen dari total penjualan batubara Bukit Asam tahun ini. Di 2013 ini, perusahaan itu menargetkan penjualan batubara sebesar 18,5 juta ton.
Di 2012 lalu, Bukit Asam mencatat penjualan batubara sebesar 16,28 juta ton. Angka tersebut naik 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang masih berada di 13,47 juta ton. Naiknya penjualan Bukit Asam tersebut didukung oleh naiknya produksi batubara sebesar 13,99 juta ton. Terjadi peningkatan produksi enam persen dibanding tahun 2011 sebesar 12,39 juta ton.