Jumat 25 Jan 2013 14:06 WIB

Bank DKI Enggan Ekspansi ke Solo Karena Jokowi?

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Bank DKI
Bank DKI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank DKI mendapatkan tambahan suntikan modal Rp 450 miliar dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selaku pemegang saham bank BUMD tersebut. Tambahan modal ini akan dipakai perseroan untuk berekspansi dan mengucurkan kredit.

Perseroan akan melakukan ekspansi ke daerah-daerah di luar Jakarta. Beberapa daerah yang menjadi tujuan perseroan di antaranya Surabaya, Solo, dan Bandung. "Daerah-daerah ini dipilih karena dinilai persaingannya tidak begitu besar. Di Jakarta, setiap beberapa meter saja sudah ada bank," ujar Direktur Pemasaran Bank DKI Mulyatno Wibowo usai menghadiri rapat umum pemegang saham (RUPS) Bank DKI di Jakarta, Jumat (25/1).

Menurut Mulyatno, perseroan tidak memilih Solo karena merupakan daerah asal Gubernur Joko Widodo. Padahal, sebelumnya Solo menjadi salah satu kota di Indonesia yang hendak disasar Bank DKI dalam melakukan ekspansi.

Lebih jauh Mulyatno menuturkan, tahun ini Bank DKI akan mendorong pertumbuhan kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Perseroan menargetkan kredit UMKM sebesar 20 persen dari total kredit, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Pengembangan sektor UMKM ini dilakukan salah satunya sinergi dengan PD Pasar Jaya. Diharapkan tahun ini kredit UMKM perseroan bisa mencapai target yang ditentukan regulator.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement