REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sepanjang 2012, Inggris telah mencatat transaksi properti sebesar 930 ribu transaksi. Nilai ini meningkat 13 persen dari perkiraan sebelumnya, yaitu 825 ribu transaksi.
Council of Mortgage Lenders (CML) menyatakan besarnya ketersediaan hipotek di Inggris menyebabkan banyaknya masyarakat yang menaruh minat untk kepemilikan rumah. Transaksi hingga akhir tahun ini meningkat lima persen dari 2011.
Kepala Ekonom CML Bob Pannell mengungkapkan ini merupakan hasil dari lingkungan sehat yang disiapkan pemerintah setempat melalui skema Funding for Lending (FFL). Hal ini juga merupakan efek positif dari upaya Bank Sentral Eropa untuk mendukung anggotanya.
Reposisi tahun ini jauh lebih rendah dari prediksi awal CML, yaitu 35 ribu reposisi dari perkiraan awal yang mencapai 45 ribu reposisi. CML memperkirakan nilai ini akan meningkat untuk 2013 menjadi 35 ribu reposisi dan naik menjadi 37 ribu untuk 2014.
Pada akhir November CML menyatakan skema FFL memberikan sinyal menggembirakan untuk mendorong perbankan di Inggris dalam memberikan pinjaman hipotek kepada nasabah. Skema ini juga telah mendorong kehati-hatian perbankan dalam memberikan pinjaman, yaitu meningkatkan jumlah pembeli pertama di seluruh Inggris.
Di London saja pembeli rumah pertama mencapai 10 ribu nasabah. Jumlah ini terhitung sejak Juli hingga September. "Jumlah ini tertinggi untuk periode kuartal sepanjang tiga tahun terakhir," ujar Direktur CML Paul Smee, seperti dilansir laman The Guardian, Jumat (21/12).
CML percaya pasar perumahan akan tumbuh positif di tahun depan. Smee memprediksi pasar properti akan naik menjadi 950 ribu transaksi setelah pemulihan pendapatan rumah tangga. Namun perusahaan memperkirakan skema FFL yang dicanangkan pemerintah akan memudar pada awal 2014 sehingga transaksi properti akan menurun pada tahun itu.
Direktur broker hipotek independen di Inggris Edinburgh Morgage Advice Mark Dyason, mengatakan tidak ada keraguan FFL bekerja sangat baik di pasar kompetitif Inggris. Seluruh area pasar hipotek telah mengalami tingkat yang sangat rendah namun tingginya loan to value (LTV) hipotek belum menunjukkan peningkatan volume yang diharapkan.
Meskipun kenaikan pada 2012 ini cukup mengejutkan, Dyason mengungkapkan peningkatan ini belum lagi mengalahkan rekor pernjualan properti seperti 2006 dan 2007. Pada 2006 CML mencatat transaksi properti mencapai 1,67 juta dan turun tipis pada 2007 menjadi 1,61 juta transaksi.