REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jamsostek (Persero) mengalami peningkatan capaian dana kelolaan tahun ini hingga Rp 5,3 triliun. Total dana kelolaan perusahaan hingga Desember 2012 mencapai Rp 131 triliun dari target dana kelola Rp 125,7 triliun.
"Keuntungan investasi Jamsostek dari total dana kelolaan tahun ini mencapai Rp 12,7 triliun," kata Direktur Utama Jamsostek, Elvyn G Masassya, dijumpai Republika di Jakarta, Kamis (20/12). Khusus tahun depan, Jamsostek menargetkan dana kelolaan 2013 meningkat hingga Rp 145 triliun. Sedangkan keuntungan investasinya menjadi Rp 14 triliun.
Elvyn menambahkan mulai 1 Januari 2014, Jamsostek akan bertransformasi dari badan hukum BUMN menjadi badan hukum publik. Sedangkan pada 1 Juli 2015, Jamsostek akan menyelenggarakan program baru, yaitu program dana pensiun untuk pekerja-pekerja di luar pegawai negeri dan TNI Polri.
Artinya, seluruh pekerja di Indonesia akan mendapatkan manfaat program pensiun yang dilaksanakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Oleh karenanya, Jamsostek butuh mitra untuk pelayanan finansial dan di luar finansial. Salah satunya menggandeng PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam hal kerjasama penyaluran dan pemberian jasa perbankan, serta kerjasama pinjaman uang muka perumahan kerjasama bank.
Direktur Utama BRI, Sofyan Basir, memaparkan ruang lingkup kerjasama tersebut di antaranya pemberian layanan dan jasa BRI kepada peserta Jamsostek. "Peserta Jamsostek dapat memanfaatkan fasilitas pinjaman uang muka perumahan untuk pembelian rumah yang dapat dilayani di seluruh sentra kredit konsumer BRI," kata kata Sofyan dalam kesempatan sama.
Jamsostek juga melayani penerimaan iuran, penerimaan hasil investasi, pembayaran jaminan, pembayaran biaya usaha dan belanja modal, penyaluran dana program dana peningkatan kesejahteraan peserta (DPKP), hingga kemitraan dan jasa konstruksi. Layanan dan jasa BRI itu dapat dimanfaatkan melalui 9.054 unit kerja BRI dan 13.332 ATM BRI di seluruh Indonesia.