REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Bank syariah di Indonesia dihimbau melengkapi website resminya dengan bahasa Inggris. Banyak pembaca dari luar Indonesia, seperti Eropa dan Amerika ingin mengetahui ekonomi islam.
Mantan Ketua Umum Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES), Subarjo Joyosumarto mengatakan, masyarakat di luar negeri mendambakan bacaan ekonomi Islam untuk non muslim.
"Kalau bacaan biasanya, terlalu banyak ayat karena untuk muslim sehingga mereka sulit mengerti," ujar kata Subarjo di Jakarta, Kamis (20/12).
Selain itu, ujar Subarjo, website dalam bahasa Inggris juga bisa membuka peluang bank syariah memperoleh penghargaan internasional. Salah satunya Global Islamic Finance Award. (GIFA).
Setiap tahun, terang Subarjo GIFA memberi penghargaan terhadap pelaku ekonomi syariah di dunia. Tahun ini, kemenangan banyak diraih Malaysia.
Selama ini, kata Subarjo, GIFA memonitor website resmi seluruh bank syariah. Mereka menyatakan, website bank syariah di Indonesia tidak memakai bahasa Inggris sehingga tidak mudah dimengerti.
AKibatnya, ujar subarjo, dari Indonesia hanya Bank Syariah Mandiri (BSM) saja yang mendapat penghargaan tersebut. Website BSM dilengkapi bahasa Inggris dan up date informasi terus.