Senin 17 Dec 2012 13:54 WIB

Tahun Depan Ekonomi Asia Dinaungi Awan Hitam

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Fitria Andayani
EKONOMI CINA: Pertumbuhan ekonomi Cina
Foto: blacktokyo.com
EKONOMI CINA: Pertumbuhan ekonomi Cina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Asia tahun depan diperkirakan tidak akan sebaik tahun ini. Sejumlah negara yang menjadi pusat perekonomian Asia akan menghadapi tekanan.

Senior Country Economist Indonesia Asian Development Bank (ADB), Edimon Ginting menyatakan, pertumbuhan ekonomi Jepang dan India mengecewakan. Tahun ini, ADB memproyeksikan ekonomi Jepang tumbuh 2,3 persen, sementara realisasinya 1,7 persen. "Ini karena dampak rekonstruksi pasca tsunami yang lambat dan sengketa antara Jepang dengan Cina," katanya, Senin (17/12). Situasi ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun depan. 

Tantangan yang besar juga dialami oleh ekonomi India. Ekonomi India juga masih dibayangi awan hitam karena kepercayaan konsumennya menurun. Apalagi produksi pertaniannya juga buruk. Namun, ADB optimis ekonomi Indonesia tahun depan tetap baik Meskipun pertumbuhan ekonomi dalam negeri diperkirakan statis seperti tahun ini. 

Sementara itu, ADB memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) masih akan membaik. Asumsinya, jika pemerintahan AS tak memberlakukan solusi tebang fiskal. Pertumbuhan ekonomi Eropa, kata Edimon, juga tak akan senegatif tahun ini. Pasalnya, ekonomi Jerman, Italia, dan Prancis cukup baik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement