Jumat 14 Dec 2012 10:28 WIB

Elnusa Proyeksi Laba Akhir 2012 Melonjak 389 Persen

PT Elnusa Tbk
Foto: kppt.kebumenkab.go.id
PT Elnusa Tbk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Elnusa Tk (ELSA) memprediksi laba bersih akhir tahun ini mencapai Rp 123,6 miliar. Angka ini meningkat 389 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat rugi Rp 42,775 miliar.

Menurut paparan materi Elnusa kepada BEI, Jumat (14/12), pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pendapatan operasional sekitar 6,5 persen menjadi Rp 5,021 triliun, dari tahun lalu Rp 4,716 triliun. Elnusa juga memperkirakan laba operasional naik signifikan 1,31 persen dari rugi Rp 22,098 miliar menjadi Rp 267,478 miliar. Perseroan memprediksi beban operasional turun 17,8 persen menjadi Rp 252,629 miliar dari tahun lalu yaitu Rp 307,424 miliar. 

Manajemen Elnusa meyakini menguatnya kinerja perseroan tidak lepas dari industri migas yang tetap tumbuh dengan pertumbuhan tertinggi pada produksi gas. Selain itu, potensi bisnis energi baru dan terbarukan masih sangat menjanjikan dari segi potensi dan pertumbuhan ke depannya. "Artinya, setelah tahapan turnaround, Elnusa siap melangkah untuk pertumbuhan yang lebih solid, dengan bisnis oilfield services sebagai pendorong pertumbuhan perusahaan ke depan," tutur manajemen Elnusa.

Saat ini, pendapatan usaha dan laba perseroan masih didominasi oleh kontrak jangka pendek yang berdurasi di bawah satu tahun. Kendati demikian, perseroan juga memiliki tantangan karena beberapa produsen migas besar di Indonesia belum menjadi klien perseroan. "Pangsa pasar Elnusa yang masih kecil dibandingkan pengeluaran migas di Indonesia, yakni 5 miliar dolar AS. Sehingga ruang untuk bertumbuh masih sangat besar," tuturnya.

Hingga kuartal tiga 2012, perusahaan penyedia jasa migas ini berhasil mencetak pertumbuhan laba yang signifikan sekitar 68 persen menjadi Rp 80 miliar, dari periode yang sama tahun lalu Rp 48 miliar. Pertumbuhan laba salah satunya ditopang oleh menurunnya beban usaha perseroan sekitar 11 persen. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement