REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana PT PLN (Persero) untuk melakukan ekspor listrik ke Singapura masih terhambat. Ini tak lepas dari belum disahkannya aturan mengenai impor listrik Singapura oleh Singapore Energy Market Authority (SEMA).
Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji menyatakan, PLN akan menunggu sampai SEMA menerbitkan aturan yang pasti tentang impor listrik ke Singapura. “Setelah itu, kita susun strateginya,” tutur Nur usai menghadiri The VII Indonesia-Slovakia Business Forum di Jakarta, Senin (10/12).
Nur menjelaskan, upaya ekspor listrik ke Singapura memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan ke Malaysia. Malaysia, lanjutnya, memiliki karakteristik yang mirip dengan Indonesia.
Sehingga kesepakatan dengan Tenaga Nasional Berhad (TNB), perusahaan listrik negara asal Malaysia dapat terlaksana. “Kalau Singapura, pasar listriknya liberal,” ujar Nur.
Sebelumnya, PLN telah sepakat untuk melakukan ekspor listrik ke Semenanjung Malaysia, tepatnya ke Malaka, sebesar 600 Mega Watt. Kesepakatan tersebut telah ditandatangani oleh PLN dan TNB dalam pertemuan di Bali, 15 Oktober silam.