REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memproyeksikan pendapatan pada 2013 sebesar Rp 9,3 triliun atau meningkat 45 persen dibanding pencapaian 2012 yang diperkirakan Rp 6,1 triliun.
"Tahun 2013 diproyeksikan cukup menjanjikan bagi usaha LKPR yang telah disiapkan, di mana laba operasional diharapkan naik sebesar 40 persen, dengan 'recurring income' diharapkan mencapai 50-55 persen dari total pendapatan," ujar Presiden Direktur Lippo Karawaci, Ketut Budi Wijaya di Jakarta, Selasa (4/12).
Ia mengatakan pendapatan perusahaan yang meningkat akan berdampak pada laba perusahaan. Diproyeksikan laba perseroan 2013 naik 81 persen menjadi Rp 1,9 triliun dari perkiraan 2012 sebesar Rp1,1 triliun.
Ketut mengemukakan proyek perseroan yang masuk dalam kategori residensial atau 'township' cukup positif dan pembangunannya banyak yang sudah selesai serta siap beroperasi di awal 2013, seperti Kemang Village. Penjualan 'mixed use development' di Jakarta Selatan itu sudah mencapai Rp 2,43 triliun.
Selain itu, lanjut dia, St. Moritz Jakarta Barat hingga kini sudah membukukan 'marketing sales' senilai Rp 2,01 triliun. Di St. Moritz juga tersedia perkantoran (Lippo Office Tower) setinggi 13 lantai dengan harga jual mencapai Rp 20 juta per m2 (meter persegi) dari 1.560 m2 per ruang, tercatat telah terjual 53 persen senilai Rp 152 miliar.
"Kami juga masih memiliki proyek Park View Apartments Depok yang kini sudah mencatat marketing sales Rp 123 miliar untuk menara I dan Rp108 miliar untuk menara II," katanya.
Ia juga mengatakan untuk bisnis rumah sakit, perseroan terus menggenjot pembangunannya. Pada 2012 perseroan akan membuka enam rumah sakit baru. "Di bawah bendera Siloam Hospitals, enam rumah sakit diharapkan dibuka pada 2012, dan akan dilanjutkan dengan pembukaan rumah sakit lain di tahun-tahun mendatang di lebih dari 15 kota," ucapnya.
Dengan kinerja perusahaan yang positif, Lippo Karawaci merencanakan membagikan dividen final di 2012, setelah menerima persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) mendatang. "Kami membagikan dividen secara berkala, dengan 'payout ratio' sedikitnya 25 persen," katanya.