REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Gonjang-ganjing langkanya sapi potong dan mahalnya daging sapi terus berimbas ke pedagang sapi dan daging segar di wilayah Jawa Timur(Jatim).
Sebagai sentra produksi sapi Indonesia, Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jatim mengancam apabila Pemerintah Provinsi (Pemprov) tidak bisa menangani kelangkaan ini maka mereka akan melanjutkan mogok menjual sapi dan daging segar seminggu kedepan.
Artinya dengan kata lain, daging sapi akan semakin langka dan hilang di pasaran dalam seminggu terakhir di beberapa wilayah Jatim.
Setelah sempat melakukan mogok potong sapi dan menjual sapi Sabtu lalu, PPSDS melakukan aksi demontrasi menuntut Pemprov Jatim bertindak cepat, menangani kelangkaan sapi ini.
Dalam aksi unjuk rasa yang digelar PPSDS Jatim di depan kantor Gubernur Jatim, Senin (26/11), mereka menuntut Pemprov melarang sama sekali sapi Jatim keluar provinsi, baik itu masih kecil atau dengan berat tertentu.
Ketua PPSDS Jatim, Muthowif mengatakan, tuntutan PPSDS adalah penyetopan total sapi yang akan dikirim keluar daerah. "Kami minta pemprov prioritaskan stok Jatim terlebih dahulu," ujarnya kepada Republika Senin (26/11)
Kalau pemprov tidak bisa melakukan langkah ini dan menormalkan stok sapi maka, lanjutnya, PSDS Jatim sudah sepakat tidak akan memotong sapi di beberapa Rumah Potong Hewan (RPH) dan mogok menjual daging sapi hingga seminggu kedepan.
"Kondisi saat ini di semua RPH Jatim terjadi penurunan pemotongan sapi 40 hingga 50 persen, ini yang terjadi sekarang," terangnya.