Kamis 08 Nov 2012 19:03 WIB

Penerimaan Pajak Terancam tidak Capai Target

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Penghasilan tak kena pajak (ilustrasi)
Foto: reesolarpanelsbristol.org.uk
Penghasilan tak kena pajak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Penerimaan pajak yang  dicapai oleh direktorat jendral pajak terancam tidak bakal mencapai target APBN-P 2012. Besarnya selisih antara target ketimbang realisasi total penerimaan pajak hingga Oktober 2012, dinilai tidak akan terlampaui mengingat akhir tahun semakin mepet.

Berdasarkan data direktorat jendral pajak hingga 31 Oktober 2012, realisasi total penerimaan pajak mencapai Rp 648 triliun. Sedangkan, target penerimaan pajak yang diamanatkan dalam APBN-P 2012 mencapai Rp 885 triliun.

Sehingga, terdapat selisih Rp 237 triliun yang harus dicapai dalam waktu dua bulan."Susah ya kayaknya. Kayak model Loro Jonggrang saja bisa kebut semalam,"ujar ekonom senior dari EC-Think, Dr. Telisa Aulia Falianty saat dihubungi, Kamis (8/11).

Padahal, ujar Telisa, direktorat jendral pajak baru  menjalankan Sensus Pajak Nasional. Seharusnya, ungkap Telisa, penerimaan yang dicapai sesuai dengan sensus yang dilakukan.

Hanya, Telisa mengungkapkan banyak target dalam APBN-P 2012 meleset di luar pencapaian. "PPH migas banyak yang meleset dan banyak PBB tidak tertagih,"jelasnya.

Juru bicara Direktorat Jendral Pajak, Kismantoro Petrus, mengungkapkan alasan rendah terutama karena faktor  penerimaan dari pajak penghasilan badan yang rendah akibat pengaruh lesunya perekonomian global.

"Alasannya karena PPH badan rendah akibat pengaruh perekonomian global,"ujar Kismantoro kepada Republika, Kamis (8/11). Data DJP menunjukkan empat jenis kategori pajak memang belum ada yang mencapai target hingga akhir Oktober 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement