Kamis 25 Oct 2012 20:36 WIB

Pembiayaan Mikro Perbankan Syariah 70 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu outlet Bank Syariah Mandiri.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu outlet Bank Syariah Mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia mencatat pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencapai 70 persen.

Per September 2012 pembiayaan yang disalurkan untuk UMKM adalah sebesar Rp 58 triliun untuk modal kerja dan investasi, dan Rp 23,9 untuk konsumtif.

"Peran perbankan syariah terhadap UMKM cukup bagus," ujar Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia, Edy Setiadi, saat menjadi pembicara dalam diskusi "Kiprah Syariah dalam Kredit Konsumtif dan Usaha Mikro" di Jakarta, Rabu (24/10).

Perbankan syariah menyadari sektor UMKM adalah sektor terbesar di masyarakat Indonesia. Ada sekitar 52 juta unit UMKM yang aktif di Indonesia. Sebanyak 9 persen diantaranya bergerak di sektor mikro.

Membiayai sektor ini sama artinya dengan perbankan syariah membiayai sektor produktif, yaitu sektor yang memang disarankan bagi perbankan syariah.

Bank syariah menyalurkan pembiayaan ini tidak hanya melalui pembiayaan langsung. Beberapa perbankan syariah memanfaatkan baitul maal wat tamwil (BMT) untuk menyalurkan pembiayaan.

Saat ini ada sekitar 100 ribu BMT yang menjadi perpanjangan tangan bank syariah untuk menjangkau nasabah-nasabah mikro. Hal ini selain untuk mempermudah akses juga menjadi efisiensi perbankan syariah. "Karena bila menyalurkan pembiayaan langsung, pengeluaran bank akan besar," kata Edy.

Head of Small and Micro Banking Division PT Bank Syariah Mandiri (BSM), Andri Vendredi, mengungkapkan perusahaan telah memberikan porsi besar untuk sektor UMKM. Tercatat sampai kuartal ketiga BSM menyalurkan pembiayaan ke sektor mikro sebesar 78 persen.

Total pembiayaan ke UMKM di BSM hingga September mencapai Rp 33 triliun. Sisa pembiayaan, yaitu Rp 9 triliun disalurkan ke korporasi. Dari total pembiayaan UMKM sebesar Rp 15 triliun disalurkan untuk UMKM produktif. Sisanya disalurkan ke sektor konsumtif. "Fokus bank menyalurkan pembiayaan ke sektor agribisnis," ujar Andri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement