Selasa 16 Oct 2012 20:12 WIB

Medco Investasi Rp 500 M untuk Pembangkit Mini Hidro

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Djibril Muhammad
Logo Medco Energi
Logo Medco Energi

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- PT Medco Power Indonesia (Medco) akan membangun tiga pembangkit listrik mini hidro di Cianjur, Jawa Barat dan di Luwuk Utara, Sulawesi Selatan. Untuk membangun tiga pembangkit listrik itu, Medco akan menanam investasi mencapai Rp 500 miliar.

"Untuk proyek di Cianjur sudah dimulai Juni lalu dan diharapkan sudah beroperasi Desember 2013," kata Enginering Technical Support Division Medco, Pramadi B Pradja, di Nusa Dua, Bali, Selasa (16/10).

Hal itu dikemukakan Pramadi disela-sela kegiatan Conference on Electric Power Supply Industry (CEPSI) 2012. Kegiatan yang akan berlangsung selama lima hari ini, diikuti 1.000 peserta dari 29 negara, dibuka Menteri ESDM, Jero Wacik, Senin (15/10).

Dijelaskan Pramadi, PLT Mini Hidro di Cianjur akan dibangun di sungai Cibalapulang, dengan kapasitas 9 megawatt. Sedangkan dua proyek di Luwuk Utara akan dibangun di sungai Rongkong dan Baliase, masing-masing berkapasitas 8,1 megawatt dan 9 megawatt. 

Khusus pembangunan PLT Mini Hidro di Luwuk, dikatakan Pramadi, masih dalam proses peneyelesaian kontrak jual beli listrik dengan PLN. "Kalau kontrak sudah ditandatangani, kami segera mulai proyeknya. Karena kami memang menjual listriknya ke PLN," katanya.

Menurut Pramadi, selain membangun PLT Mini Hidro, Medco terus membangun pembangun listrik yang menggunakan tehnologi ramah lingkungan. Selain pembangkit listrik yang berkapasitas kecil, Medco juga akan membangun dua pembangkit listrik panas bumi (PLTB) di Sarula, Sumatera Utara dengan daya 330 megawatt dan memerlukan investasi sebesar satu miliar dolar AS. 

Selain itu pembangkit listrik serupa juga akan dibangun di Gunung Ijen, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur berkapasitas 110 megawatt dan investasi 400 juta dolar AS. "Kedua proyek ini sudah mendapat persetujuan pemerintah daerah dan kini tinggal menunggu perijinan dari pemerintah pusat, serta kesepakatan harga jual listriknya. Jadi kami bersifat menunggu,," kata Pramadi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement