REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Hutama Karya Persero berencana mengincar dapatkan kontrak baru sepanjang tahun ini berkisar Rp 8,1-9 triliun, sementara hingga September, kontrak baru yang telah diperoleh sebesar Rp 5,6 triliun.
Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Ary Widiantoro mengungkapkan, kontrak baru ini berasal dari proyek pembangunan atau duplikasi jembatan Air Musi II Palembang, jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai Benoa Bali, Alila Villas Bintan serta jalan Tol Mojokerto-Kertosono Tahap I dan II.
"Sampai saat ini, kami sudah mengantongi proyek senilai Rp 10,4 triliun dari target setahun Rp 13 triliun," ungkapnya di Jakarta, Senin (8/10).
Ia menjelaskan kontrak senilai Rp 10,4 triliun tersebut terdiri atas kontrak baru sebesar Rp5,6 triliun dan kontrak tahun lalu yang dialihkan pada tahun ini ('carry over') sebesar Rp 4,8 triliun. Mayoritas kontrak yang diperoleh perseroan berasal dari BUMN dan pemerintah, sedangkan sisanya proyek swasta. "Sampai dengan Desember ini akan ada empat proyek lagi yang akan kita kerjakan," paparnya.
Selain kontrak-kontrak tersebut, Hutama Karya tengah mengerjakan proyek EPC Dermaga Petrokimia dengan nilai proyek Rp 300 miliar. Pengerjaannya sudah dimulai awal tahun lalu dan diperkirakan selesai pada 2014 mendatang.
Hutama Karya juga turut berpartisipasi untuk konstruksi sipil proyek EPC Blok Cepu. Diakuinya, perseroan bekerja sama dengan PT Rekayasa Industri dalam proyek yang diperkirakan senilai 95 juta dolar AS ini.
"Ini proyek EPC kita yang bekerja sama dengan asing dalam rangka men-'develop' unit EPC, sehingga bisa belajar. Untuk itu, kita kerja sama dengan perusahaan yang mempunyai level yang lebih tinggi, yakni Rekin," imbuhnya.
Sebelumnya, Hutama Karya pernah mengerjakan konstruksi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Sulawesi.