Selasa 25 Sep 2012 20:19 WIB

'Tarif Tol Naik 100 Persen tak Masalah, Asal tak Macet'

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Djibril Muhammad
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di kawasan di persimpangan tol Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/8).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di kawasan di persimpangan tol Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengusaha jasa logistik tidak keberatan tarif tol naik. Ketua Asosiasi Logistik Indonesia, Zaldi Masita mengatakan kenaikan tarif tol sebesar 10 persen berdampak tak lebih dari 1 persen pada biaya logistik.

"Yang menjadi beban besar sekarang ini adalah jalan tol Jakarta-Cikampek bertambah macet dan cenderung sangat parah," ujar Zaldi melalui pesan singkat, Selasa (25/9).

Menurutnya, kemacetan ini yang mengakibatkan kenaikan biaya logistik. Pasalnya jumlah truk berkurang dan menyebabkan boros BBM. Ia mengatakan, jika Jasa Marga bisa menjamin jalan tol tidak macet, pengusaha bahkan tidak keberatan tarif tol dinaikkan hingga 100 persen.

Rencananya, pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol akan menaikkan 10 persen tarif untuk tiap golongan. Untuk golongan I, tarif tol rencananya akan naik dari Rp 11.000 menjadi Rp 12.100. Golongan II sebesar Rp 17.500, akan naik menjadi Rp 19.250.

Tarif tol golongan 3 sebesar Rp 22.000 naik menjadi Rp 24.200. Golongan IV sebesar Rp 27.500 naik menjadi Rp 30.250, dan golongan V sebesar Rp 33.000 naik menjadi Rp 36.300.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement