REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Lion Air, maskapai penerbangan Indonesia dan Nadi Sdn Bhd, Malaysia, telah menandatangani sejumlah kerja sama bidang angkutan udara dengan meluncurkan maskapai Malindo Airways. Maskapai ini akan melayani penerbangan dari Kuala Lumpur ke sejumlah kota-kota besar di Asia.
Kesepakatan kerja sama antara perusahaan dari Indonesia dan Malaysia ini disaksikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa.
Najib dalam sambutannya mengatakan kerja sama ini diharapkan mampu menggarap potensi yang lebih besar di sektor angkutan udara di kawasan Asean bahkan Asia. "Potensinya sangat besar terutama untuk menarik minat pengguna dengan biaya yang murah namun dengan pelayanan yang terbaik," ungkapnya.
Di sisi lain, kata dia, melalui Malindo Airways ini diharapkan hubungan antar masyarakat kedua negara semakin lebih dekat dan erat.
Senada disampaikan oleh Direktur Utama Lion Air, Rusdi Kirana dengan adanya Malindo Airways ini hubungan dua negara menjadi lebih baik dan tentunya saling menguntungkan. Dijelaskannya bahwa komposisi kepemilikan Malindo Airways ini adalah Nadi Sdn Bhd sebesar 51 persen dan Lion Group sebesar 49 persen.
Kerja sama dengan Nadi Sdn Bhd juga menyangkut perawatan pesawat, peningkatan sumber daya manusia, pelatihan bersama dan lainnya.
Untuk Malindo Airways, kata dia, akan beroperasi secara resmi pada tahun 2013 dengan melayani penerbangan ke sejumlah kota-kota besar seperti Manila, Bangkok, Hanoi, Kanton, Shenzhen (China) dan sejumlah kota besar lainnya di Asia.
Maskapai Malindo Airways ini nantinya akan berupaya memberikan harga tiket yang murah namun tetap memberikan pelayanan lebih baik dengan sejumlah fasilitas seperti tempat duduk yang lebih nyaman, fasilitas wifi dan lainnya.
"Posisi tempat duduk lebih nyaman karena jumlahnya hanya 180 seat agar memberikan keleluasaan untuk penumpang," ungkapnya.
Sementara itu, guna melayani sejumlah destinasi yang akan dituju oleh Malindo Airways maka dalam 10 tahun kedepan diupayakan dapat tersedia sebanyak 100 pesawat. "Kita harapkan setiap bulannya bisa diupayakan tambahan dua pesawat," ungkapnya.