Selasa 17 Jul 2012 11:34 WIB

Asbisindo Dukung Inklusi Keuangan

Rep: Friska Yolandha/ Red: Heri Ruslan
Petugas melayani nasabah di BNI Syariah, Jakarta.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Petugas melayani nasabah di BNI Syariah, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) mendukung rencana pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi mikro di Indoensia. Pasalnya sekitar 80 persen masyarakat Indonesia berada di level ini.

Dalam peta market share industri syariah, lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) tidak pernah disentuh. Padahal melihat potensinya di Indonesia, LKMS justru memiliki peran penting dalam pengembangan market share tersebut.

"Industri syariah tahu ada potensi, namun tidak dimasukkan ke dalam peta," ujarnya usai menghadiri puncak acara Hari Lahir Gerakan Pemuda Ansor sekaligus pembukaan International Islamic Financial Inclusion Summit (IIFIS) di Solo, Senin (16/7) malam.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah, perbankan syariah siap untuk membantu pengembangan itu sendiri. Bank syariah akan melakukan pengembangan ini dengan kemampuan masing-masing, misalnya Permata Syariah siap memberi bantuan infrastruktur dan fasilitas teknologi bank. Bank lain bisa memberi bantuan melalui linkage dan pembiayaan, bergantung kemampau nmasing-masing bank.

Hanya saja Permana mengungkapkan bank syariah tidak bisa masuk langsung ke masyarakat mikro. Hal ini akan mematikan baitul maal wat tamwil (BMT) yang ada di Indonesia. Bank syariah hanya bisa memberikan bantuan secara langsung sampai ke BMT, baru BMT yang melanjutkan ke nasabah. "Kalau bank masuk ke nasabah, hal ini akan mematikan BMT," lanjut Permana.

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, mengapresiasi acara yang dilaksanakan oleh GP Ansor untuk mengembangkan ekonomi menyeluruh (inklusi). Diharapkan dalam acara tersebut bisa dirumuskan pula kerja sama internasional dalam hal keuangan inklusi yang bernafaskan Islam. Hal ini seiring dengan program pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. "Saya mengajak GP Ansor untuk mengawasi dan mensukseskan program pro rakyat untuk mengurangi kemiskinan," ujar SBY dalam pidatonya.

Salah satu upaya pemerintah dalam pemberantasan kemiskinan dan meningkatkan ekonomi masyarakat bawah adalah dengan menyalurkan Rp 77,43 triliun. Jumlah ini diberikan kepada sekitar 6 juta nasabah yang terdiri dari pengusaha-pengusaha kecil.

Pemerintah bertekad akan meningkatkan lagi jumlah ini agar angka kemiskinan terus mengecil. Dengan program ini akan lebih banyak lagi pengusaha mikro yang mendapatkan modal.

n friska

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement