Kamis 12 Jul 2012 11:10 WIB

Muhidin: Saya Setuju Pinjaman ke IMF, Asal...

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Hazliansyah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berjabat tangan dengan Managing Director International Monetery Fund (IMF) Dominique Strauss-Kahn (kiri) saat mengadakan pertemuan di kantor Presiden, Jakarta, beberapa waktu lalu
Foto: antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berjabat tangan dengan Managing Director International Monetery Fund (IMF) Dominique Strauss-Kahn (kiri) saat mengadakan pertemuan di kantor Presiden, Jakarta, beberapa waktu lalu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi V, Muhidin Mohamad Said mengaku setuju atas keputusan Pemerintah untuk memberi pinjaman terhadap IMF sebesar 1 Miliar dolar. Asalkan, menurutnya, tidak menguras devisa.

"Sepanjang itu tidak menguras devisa saya kira tidak apa-apa," ujarnya saat dihubungi Republika, Kamis (12/7).

Selain itu, pinjaman ini kata dia harus jelas peruntukkannya, yaitu betul-betul untuk negara ketiga atau yang dikenal dengan negara-negara miskin yang memang membutuhkan.

Muhidin juga menilai adanya pinjaman ini terkait dengan hubungan internasional menyangkut masalah krisis global Eropa yang terjadi baru-baru ini.

"Yah, dalam komisi V belum dibicarakan, tapi ini menyangkut krisis global kemarin," tambah anggota fraksi Golkar tersebut.

Sebelumnya pemerintah memberi sinyal siap menjadi kreditur atau pemberi pinjaman kepada Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). Sebelumnya, RI memang pernah menjadi negara penerima pinjaman terbesar dari IMF.

Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengatakan pemerintah RI akan memberikan pinjaman kepada IMF mencapai 1 miliar dollar AS untuk membantu negara-negara dunia yang tengah menghadapi krisis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement