REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal memetakan aset BUMN di Jawa dan Bali pada 2013 mendatang. Bahkan kementrian tersebut sudah menyiapkan anggaran hingga Rp 12,5 miliar untuk merealisasikan hal tersebut.
"Ini dilakukan untuk mempercepat utilisasi aset sekaligus menata aset-aset yang tidak produktif," kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, Senin (9/7).
Sebagaimana diketahui, Kementrian BUMN mencatat aset tak produktif mencapai Rp 2.500 triliun. "Kita juga sudah lakukan pilot project di beberapa BUMN untuk memberdayakan aset non produktif ini," kata Dahlan.
Ini dilakukan di enam BUMN yakni PT Pertamina Persero, PT KAI Persero, Perum Bulog, PT Perkebunan Nusantara Persero II, PT Perkebunan Nusantara VII Persero, dan PT PPI.
Sebelumnya pada 2011 lalu, pemetaan juga pernah dilakukan di 42 BUMN yang berada di Sumatera . Dari pemetaan tersebut didapatkan total aktiva tetap sebanyak 46.632 unit dengan nilai wajar Rp 20,46 triliun yang terdiri dari tanah, bangunan, dan alat produksi utama.
Indonesia memiliki seratus lebih BUMN yang bergerak di banyak sektor, mulai dari industri hingga pelayanan. Pada 2011 lalu, kementerian mencatat laba yang diperoleh keseluruhan BUMN mencapai Rp 123,93 triliun, dengan pendapatan mencapai Rp 1.387,66 triliun.
Sedangkan pada 2012 ini, kementerian menargetkan perolehan laba bersih BUMN mencapai Rp 145,56 triliun atau naik 17,45 persen. Ini didorong peningkatan pendapatan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan ( RKAP) sebesar Rp 1,387 triliun menjadi Rp 1,495 triliun.