Ahad 01 Jul 2012 09:09 WIB

Asbisindo Belajar Kelola Dana Haji dari Malaysia

Rep: Friska Yolanda/ Red: Dewi Mardiani
Pekerja Bank Syariah (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pekerja Bank Syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) akan melakukan pertemuan dengan bankir Malaysia. Salah satu isu yang akan dibahas dalam pertemuan ini adalah bagaimana bank syariah Malaysia bisa mengelola dana haji secara utuh.

Pertemuan yang dirancang oleh Asbisindo ini akan berlangsung pada awal Juli. selain membicarakan tentang potensi perbankan syariah di masing-masing negara, pertemuan ini juga akan membahas secara mendalam tentang trik bank syariah Malaysia yang dipercaya untuk mengelola dana haji. "Kami harap bisa menggali apa yang dilakukan Malaysia bisa ditaruh di bank syariah," ujar Ketua Asbisindo, Yuslam Fauzi, akhir pekan ini.

Pemerintah telah menarik dana haji secara berkala dari bank-bank yang ditunjuk, termasuk bank syariah. Bank Syariah Mandiri (SBM) sendiri ikut mengalami dampak karena pernarikan ini. Yuslam yang juga merupakan Direktur Utama BSM menyebutkan penarikan ini cukup terasa bagi bank syariah yang pangsa pasarnya masih kecil.

Direktur Mikro BSM, Hanawijaya, mengatakan dana haji yang telah ditarik oleh Kementerian Agama RI dari BSM jumlahnya mencapai dua pertiga dari total. Sayangnya ia tidak dapat menyebutkan angka pasti penurunan tersebut.

Meskipun belum semua ditarik, penyusutan dana ini membuat bank syariah harus mengencangkan ikat pinggang. "Namun alhamdulillah ini tidak membuat bisnis kami turun," ujar Hana. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat program peningkatan dana pihak ketiga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement