REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima badan usaha milik negara (BUMN) kini tengah menjajaki sejumlah proyek di Irak. Kelima BUMN tersebut antara lain PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan Adhi Karya (Persero) Tbk.
Hal ini diutarakan Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas PLN, Suryadi Mardjoeki saat dihubungi wartawan, Senin (18/6). Menurutnya BUMN-BUMN ini bahkan sudah mengunjungi Irak untuk melakukan pembahasan bentuk kerja sama dengan perusahaan setempat.
Nantinya, kelima BUMN ini bakal membentuk Indonesia Incorporated untuk berkontribusi pada sejumlah proyek di negara Timur Tengah tersebut. “ Ini sangat menjanjikan,” tegas Suryadi.
Khusus untuk PLN sendiri, ia mengaku BUMN ini akan mengincar beragam proyek yang sesuai dengan kompetensi PLN seperti operasi dan perawatan pembangkit listrik. Ia optimis masuknya Indonesia sebagai investor di negara tersebut disambut baik pengusaha setempat.
Hal senada juga pernah diutarakan Direktur Utama Wijaya Karya, Bintang Perbaya. Bahkan dikatakannya, BUMN tersebut bakal menggarap pembangunan rumah susun hak milik (rusunami) di Irak.
Ia menyatakan, proyek ini didapat Wijaya Karya sebagai kompensasi dimenangkannya Pertamina untuk mengerjakan proyek lading minyak di negara tersebut. Di mana, Iran menginginkan Wijaya Karya untuk membangun perumahan dan sekolah di sekitar wilayah lading minyak tersebut.
“Tim sudah ke Irak,” ujarnya beberapa waktu lalu. Satu proyek pembangunan rusunami diperkirakan bakal menelan dana hingga Rp 500 miliar.