Kamis 31 May 2012 07:49 WIB

Amankan Rupiah, BI Rilis Operasi Moneter

Rep: Nuraini/ Red: Hafidz Muftisany
 Gedung Bank Indonesia
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Gedung Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Bank Indonesia (BI) akan merilis kebijakan baru lagi untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Sebelumnya,bank sentral telah merilis deposito berjangka (term deposit) valas untuk menahan terus merosotnya nilai tukar rupiah.

Term deposit valas itu adalah bagian dari rangkaian kebijakan. Nanti akan keluar lagi kebijakan yang terkait dengan operasi moneter, “ ujar Kepala Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan masyarakat BI, Dody Budi Waluyo.

Kebijakan deposito berjangka valas akan memasok kekurangan likuiditas di pasar uang. Namun, kebijakan tersebut akan ditambah lagi agar stabilitas rupiah terjaga. “Ya, seperti kebijakan Devisa Hasil Ekspor yang kemudian dilanjutkan dengan adanya term deposit valas. Itu untuk menampung likuiditas dari hasil ekspor yang masuk ke perbankan nasional, “ paparnya.

Meski demikian, Dody masih enggan membuka kebijakan baru yang akan dikeluarkan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. Deposito berjangka valas sendiri baru akan beroperasi pada pertengahan Juni. “Mekanisme (lelang deposito berjangka valas) apa akan memakai window (terbuka) atau terkontrol nanti ditentukan dua minggu lagi, “ ujarnya.

Di sisi lain, Dody membantah kebijakan deposito berjangka terlambat dirilis. Menurutnya, pergerakan nilai tukar rupiah yang merosot mulai terjadi pada libur empat hari pada 17-20 Mei 2012. Saat itu, ekonomi Yunani terpukul yang memengaruhi sentimen negatif di pasar uang, sementara BI tidak bisa jaga pasar.

Pelemahan nilai tukar rupiah yang terus terjadi, lanjut dia, lebih dipengaruhi kondisi ekonomi global. Meski berlanjut, tekanan terhadap nilai tukar rupiah paling rendah dibandingkan mata uang regional. Tekanan terhadap rupiah sebesar 0,46 persen (minggu ke minggu), sementara won (Korea Selatan) dan Ringgit (Malaysia) tertekan sampai 1 persen. “Semua mata uang kecuali dolar dan yen tertekan, “ ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement