REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Muamalat berencana menyelesaikan akuisisi Al Ijarah Indonesia Finance (Alif) di semester kedua. Untuk akusisi tersebut Muamalat menyiapkan dana sekitar Rp 70 miliar.
"Target selesai di semester kedua dan ini sudah disetujui dalam rapat umum pemegang saham," kata Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Muamalat, Andi Buchori, di Kantor Bank Muamalat, Senin (28/5).
Andi mengungkapkan rencana ini dilakukan untuk memperbesar porsi pembiayaan pada sektor ritel. Dengan melakukan akuisisi, Andi berharap Bank Muamalat memiliki saham Alif sebesar 90 persen.
Saat ini kepemilikan saham Bank Muamalat di Alif adalah sebesar 33,3 persen. Selain Muamalat, saham Alif juga dimiliki oleh Boubyon Bank Kuwait dan Alpha Lease and Finance Holding BSC (Bahrain). Komposisinya hampir sama dengan Muamalat.
Bank Muamalat ke depan juga akan mendorong pertumbuhan di sektor ritel. Tahun ini porsi sektor tersebut ditargetkan sekitar 60 persen. Saat ini pembiayaan terbesar Muamalat memang masih di sektor tersebut.
"Termasuk juga pengembangan pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM)," ujar Direktur Keuangan Bank Muamalat, Hendiarto.
Hendiarto menambahkan Muamalat juga siap menerbitkan sukuk semester ini. Meskipun saat ini kondisi pasar masih fluktuatif, Muamalat berharap pasar menjadi lebih stabil ketika sukuk ditawarkan. Rencananya Muamalat akan melakukan penawaran di pekan ketiga Bulan Juni. Hendiarto mengharapkan kondisi pasar pada saat itu cukup stabil dan masih sesuai dengan rang price yang diperkirakan.