Rabu 04 Apr 2012 19:52 WIB

Hatta: Defisit Takkan Lebih Tiga Persen

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah menepis pernyataan Bank Dunia tentang prediksi defisit anggaran Indonesia yang diperkirakan bisa melebihi tiga persen pada tahun ini. Pemerintah pun tidak sepakat dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya akan mencapai 6,1 persen.

Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Radjasa, menyatakan pemerintah akan terus menjaga fiskal meskipun terdapat ancaman negatif dari ditundanya kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Bank Dunia sendiri memprediksi defisit akan mencapai 3,1 persen tahun ini. “Bank Dunia harus tahu defisit 3,1 persen itu melanggar undang-undang. Sehingga kita akan menjaga fiskal dengan baik. Sehingga tidak akan lebih dari tiga persen,” katanya, Rabu (4/4).

Hatta pun yakin, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melebihi prediksi Bank Dunia yang hanya 6,1 persen. Koreksi lanjutnya memang ada, namun tidak akan mencapai angka tersebut. “Kita juga mengoreksi dari 6,7 persen menjadi 6,5 persen. Kita yakin bisa jaga di situ,” kata dia.

Optimisme tersebut, lanjut Hatta, disebabkan oleh sejumlah bantalan yang disedikan pemerintah untuk menghadapi resiko fiskal yang mungkin terjadi. “Kita punya dana kompensasi hingga Rp 30,6 triliun yang bisa kita jadikan bantalan. Kita juga punya cadangan risiko fiskal energi hingga Rp 23 triliun,” katanya.

Disamping itu, menurutnya, pemerintah melakukan penghematan anggaran kementerian dan lembaga. Sejumlah anggaran yang tidak prioritas dipangkas. “Namun, program yang bertujuan untuk menggenjot infrastruktur tidak dihapus,” pungkas Hatta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement