Jumat 30 Mar 2012 11:33 WIB

Spanyol, 'Yunani' Baru dengan Skala Lebih Besar

Sejumlah polisi Spanyol berdiri dekat tong sampah terbakar. Terjadi bentrok antar massa protes dengan aparat dan aksi kekerasan dalam demonstrasi yang berujung rusuh di Barcelona
Foto: AP
Sejumlah polisi Spanyol berdiri dekat tong sampah terbakar. Terjadi bentrok antar massa protes dengan aparat dan aksi kekerasan dalam demonstrasi yang berujung rusuh di Barcelona

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA Polisi terlihat berdiri di dekat kontainer sampah yang terbakar. Pemandangan itu bagian dari bentrok dengan demonstran dalam demo besar-besaran di Barcelona pada Kamis (29/3). Serikat Kerja Spanyol, Kamis murka dengan reformasi ekonomi pemerintah.

Mereka meluncurkan aksi unjuk rasa dan menantang pemerintah konservatif yang belum genap berusia 100 tahun. Bersama serikat, bergabung pula pekerja Eropa lain yang mengalami masalah, menyalurkan frustasi ke jalan-jalan.

Protes itu digelar di penjuru negara untuk menentang reformasi UU Buruh terbaru. UU itu sebelumnya sudah menuai protes meski masih berjalan damai. Namun tidak pada Kamis kemarin.

Ketika sebagian besar protes di bagian lain Spanyol relatif normal, foto-foto dari Madrid, Barcelona dan Pamplona mengindikasikan situasi berbeda. Beberapa anak muda mengekspresikan kemarahan dan meningkatkan ketegangan. Mereka menyemprotkan cat, menggambar simbol anarkis di dinding dan menyebabkan sejumlah kerusakan.

Kejadian itu mengingatkan pada protes serupa di Syntagma Square, Yunani, ketika aksi dengan massa mayoritas anak muda beralih menjadi rusuh alih-alih demo damai sebagai permulaan.

Kondisi ini menimbulkan prediksi di kalangan pengamat ekonomi, salah satunya Business Insider, bahwa protes sangat mirip dengan unjuk rasa di Yunani satu-dua tahun lalu, ketika tidak ada kemungkinan penyelesaian utang Yunani secara realistis selain berutang pada Uni Eropa dan memangkas subsidi rakyat. Kondisi serupa itu kini membayangi Spanyol dengan tingkat pengangguran pemuda sangat tinggi.

Situasi di Yunani, para pemuda memang bertanggug jawab dalam meningkatkan protes politik damai menjadi aksi rusuh penuh kekerasan. Namun data pengangguran Spanyol menunjukkan bahwa potensi massa demonstran dari kaum muda bisa lebih besar. Itu berarti potensi kerusuhan dalam unjuk rasa juga kian masif.

Hampir separuh kaum muda di negara matador itu tidak memiliki pekerjaan. Mereka juga menghadapi masa depan keras dan sulit. Belum lagi keamanan sosial kian rentan di tengah kontraksi ekonomi dan kebijakan penghematan oleh pemerintah. Seperti biasa, penghematan selalu mengompromikan subsidi dan tunjuangan untuk rakyat.

sumber : Business Insider

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement