REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan, status investment grade yang berhasil diraih oleh Indonesia mampu menarik minat beberapa investor Jepang.
"Investor Jepang menilai bahwa perekonomian Indonesia saat ini lebih baik daripada Filipina dan Vietnam," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat BI Difi A Djohansyah di Gedung BI, Jakarta, Rabu (8/2).
Namun, lanjut Difi, status investment grade yang baru saja diperoleh dari dua lembaga pemeringkat, yaitu Moody's Investrors Service dan Fitch Ratings, tidak lantas mengundang lebih banyak dana asing masuk ke Indonesia.
"Status investment grade tidak serta merta membuat dana asing masuk lebih banyak. Tapi paling tidak, kita bisa jadi lebih percaya diri," kata Difi.
Menurut Difi, ada aspek lain yang ikut mempengaruhi ketertarikan para investor Jepang, khususnya yang terkait dengan perbaikan kondisi perekonomian Indonesia saat ini. "Secara spesifik, dampak investment grade bagi Indonesia memang belum bisa diketahui. Masih bergantung pada kepercayaan para investor asing terhadap situasi perekonomian global," kata Difi.
Difi menambahkan, minat para investor asing tersebut juga dipengaruhi oleh semakin kuatnya fundamental ekonomi Indonesia yang dinilai sudah bisa disejajarkan dengan negara-negara anggota BRIC (Brasil, Rusia India dan China).
"Sebenarnya, sebelum krisis global melanda, Indonesia memang sudah pantas menerima status investment grade," kata Difi.