Kamis 12 Jan 2012 21:21 WIB

Kelas Menengah Kurang Dilirik Pelaku Perbankan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Sejumlah pelaku perbankan nasional kurang mengoptimalkan nasabah kelas menengah karena dinilai belum menunjukkan potensi besar untuk dijadikan sasaran beragam produk mereka.

"Selama ini, banyak pelaku perbankan yang membidik nasabah kelas atas dan cenderung mengabaikan mereka yang berasal dari kalangan menengah," kata Head Network Permata Bank, Lani Darmawan di sela 'Talk Show' Layanan Permata Preferred, di Surabaya, Kamis (12/1).

Padahal, ungkap dia, potensi pasar perbankan terutama kelas menengah memiliki prospek besar untuk menjadi nasabah. "Apalagi, kemampuan keuangan nasabah di pasar menengah sangat bagus," ujarnya.

Mengenai jumlah nasabah kelas menengah, ia mengaku, sampai sekarang mencapai antara 10-15 persen dari total nasabahnya secara nasional sebanyak 2 juta nasabah. "Mayoritas nasabah kelas menengah kami mempunyai dana simpanan antara Rp 100 juta hingga Rp 500 juta," katanya.

Namun selama ini layanan yang diberikan oleh pihaknya cenderung belum maksimal. Untuk itu, pada tahun ini ia berupaya meningkatkan layanan kepada kalangan nasabah kelas menengah. "Kami juga siap untuk berkomitmen memberikan pelayanan kepada masyarakat perbankan secara profesional," katanya.

Terkait pengelolaan dana pihak ketiga (DPK)hingga kuartal III tahun 2011 bisa menghimpun senilai Rp 69 triliun. Pencapaian DPK kami pada periode tersebut mengalami pertumbuhan 29 persen dibandingkan periode yang sama 2010, katanya.

Terkait pengenalan layanan 'Permata Preferred', lanjut dia, keberadaannya merupakan layanan khusus nasabah menengah yang memiliki penghasilan di kisaran Rp15-25 juta per bulan. Bahkan, meliputi layanan 'wealth management' dan kemudahan layanan lainnya yang berbeda dengan nasabah pada umumnya, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement