Jumat 16 Dec 2011 10:28 WIB

Indonesia Raih Kembali Peringkat Investasi Setelah 14 Tahun

Lembaga pemeringkat Fitch Rating
Lembaga pemeringkat Fitch Rating

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lembaga pemeringkat Fitch Rating memperbaiki rating peringkat investasi Indonesia berdasarkan utang --menjadi Investment Grade atau laik investasi-- untuk kali pertama setelah 14 tahun. Indonesia, yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, dinilai mampu bertahan di tengah keterpurukan perekonomian global yang memicu negara-negara di dunia untuk terus berutang.

Peringkat utang jangka panjang Indonesia, baik untuk mata uang asing maupun lokal, dinaikkan dari BBB- menjadi BB+. Demikian disampaikan Fitch melalui pernyataan, Kamis (15/12). Kedua peringkat tersebut dalam kondisi stabil.

Indonesia kehilangan posisi ini pada Desember 1997 saat krisis keuangan Asia. Pulihnya rating ini menempatkan Indonesia sejajar dengan India.

“Peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan kuat perekonomian Indonesia, rasio utang yang rendah dan terus menurun, meningkatnya likuiditas eksternal, dan kerangka kebijakan makro ekonomi yang semakin bagus,” kata Philip McNicholas, direktur Fitch’s Asia- Pacific Sovereign Ratings group, melalui pernyataan, seperti dikutip bloomberg.com.

 

Posisi Indonesia di lembaga-lembaga pemeringkat semakin baik seiring ditetapkannya target pertumbuhan ekonomi 6,6 persen hingga 2014 oleh Presiden SBY. Pemerintah juga menargetkan untuk memacu investasi dan mengurangi defisit anggaran.

Ekonomi Indonesia, yang terhindar dari kontraksi seperti yang dialami Singapura, Malaysia, dan Thailand saat krisis global 2009, telah tumbuh lebih dari 6 persen pada tahun ini, bahkan di saat ekspor Asia terancam karena krisis utang Eropa.

Ekonom Citigroup, Helmi Arman, mengatakan peningkatan peringkat ini memang tak akan memberikan ‘kekebalan’ bagi perekonomian Indonesia, namun Indonesia akan memiliki basis investor yang lebih luas di pasar. “Ini jelas bagus bagi pertumbuhan ekonomi kita,” katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement