Rabu 14 Dec 2011 06:52 WIB

Venezuela MInta Anggota OPEC Pangkas Kelebihan Produksi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Venezuela pada Selasa mendesak anggota OPEC, Teluk, untuk memangkas kelebihan produksi minyak mereka karena pasar telah cukup menyusul meningkatnya produksi minyak mentah dari Libya, namun mengatakan kartel harus mempertahankan target resmi.

"Kita harus mengakomodasi produksi Libya, tapi mempertahankan tingkat produksi yang sama pada pertemuan OPEC di Wina, Rabu," Menteri Perminyakan Venezuela Rafael Ramirez kepada wartawan.

"Negara-negara Teluk harus mengurangi produksi mereka," Ramirez mengatakan, mengacu ke Arab Saudi dan Kuwait -- negara-negara yang telah kelebihan produksi." Dia menambahkan: "Kami percaya ada cukup minyak di pasar."

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tampak mengatur untuk mencapai konsensus atas mempertahankan kuota produksi resminya.

Analis secara luas memperkirakan organisasi berbasis di Wina, yang memasoksepertiga dari minyak mentah dunia, akan mempertahankan target produksi dari 24,84 juta barel per hari (mbpd) - di mana telah berdiri selama hampir tiga tahun.

Badan Energi Internasional, yang mewakili negara konsumen minyak utama, mengatakan Selasa bahwa OPEC pada kenyataannya memproduksi 30,68 juta barel per hari pada bulan lalu, terutama karena produksi yang lebih tinggi dari Arab Saudi dan Libya.

Angka itu termasuk produksi dari Irak, yang bukan bagian resmi dari kuota produksi OPEC karena kerusuhan terus-menerus di negara itu. Tidak termasuk produksi dari Irak, IEA memperkirakan bahwa kartel memompa keluar 27,97 juta barel per hari pada November - yang masih di atas pagu OPEC.

Venezuela telah bergabung dengan presiden OPEC saat ini Iran menyerukan gembong OPEC Arab Saudi dan Kuwait untuk mengurangi kembali kuota produksi mereka karena minyak Libya mengalir kembali ke pasar.

Kedua negara Teluk telah meningkatkan produksi dalam beberapa bulan terakhir untuk mengkompensasi suspensi ekspor minyak Libya setelah negara Afrika Utara itu turun ke perang sipil tahun ini.

Venezuela dan Iran dipandang sebagai anggota OPEC yang paling hawkish, berulang kali menyerukan penurunan produksi untuk membantu meningkatkan harga minyak dan pada gilirannya pendapatan mereka.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement