REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Di tahun depan produksi Gula Kristal Putih diperkirakan hanya mencapai 2,3 hingga 2,5 juta ton. Padahal kebutuhan dalam negeri mencapai 2,8 juta ton. Karena itu, Kementerian Perdagangan menyatakan impor akan jadi pilihan untuk mencukupi kebutuhan gula tersebut.
Menurut Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, hingga kini kebutuhan dalam negeri masih terus dihitung akan tetapi dari perkiraan awal Indonesia akan kekurangan gula di awal tahun mencapai 300-500 ribu ton. Mengatasi itu pihaknya akan mencoba mencari jalan keluar pemenuhannya dan kemungkinan bisa berupa impor gula.
Untuk saat ini, lanjut Bayu, pemerintah terus mengkalkulasikan secara terperinci berapa kebutuhan gula dan kekurangan suplai gula secara keseluruhan di tahun 2012. Kalkulasi ini tidak bisa dilakukan secara sederhana, karena menyangkut produksi gula dalam negeri.
Bahkan ia mengingatkan bahwa perhitungan ini juga dilakukan agar jangan sampai disinsentif untuk produksi atau produksi gula tahun depan. Akan tetapi ia menyatakan mudah-mudahan keputusan pemenuhannya bisa dilakukan secara cepat. ‘’Cuma untuk bagaimana impornya ya belum bisa dijelaskan,’’ ujar Bayu dalam konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jumat (25/11)