REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG—PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal menghadapi pesaing baru BUMN ini tak akan menjadi operator tunggal lagi dalam mengelola kereta. Pasalnya, pemerintah sudah berencana menjual rute kereta api gemuk kepada pihak swasta.
‘’Kalau PT KAI ada pesaing kan nantinya akan menciptakan persaingan pelayanan,’’ ujar Dirjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan RI Tundjung Inderawan usai menghadiri HUT PT Len ke 20, Kamis (6/10).
Tundjung menjelaskan, dengan adanya persaingan pelayanan antara PT KAI dan swasta diharapkan bisa tercipta layanan prima bagi konsumen. Setelah persaingan pelayanan tercipta, masyarakat yang akan menentukan operator mana yang lebih baik, dan lambat laun operator yang kalah bersaing mau tidak mau meningkatkan pelayanannya untuk mengejar ketertinggalan.
Tundjung mencontohkan, ketika regulasi diperbolehkannya pihak asing menjual BBM di Indonesia, pengelola SPBU lokal terpacu untuk meningkatkan pelayanan. Padahal, sebelum itu kondisi pelayanan SPBU cukup mengkhawatirkan
Sejauh ini, sambung dia, beberapa pihak memang sudah menyatakan minatnya untuk ikut mengelola sarana kereta api di Indonesia, namun belum ada pengajuan resmi yang diterima pemerintah.
“Kami dari pemerintah menawarkan kepada investor untuk menjadi operator kereta api di semua jalur yang ada. Skema investasinya seperti apa, nanti akan dibicarakan antara pemerintah dengan calon investor,” papar Tundjung.
Menurut Tundjung, investor yang akan masuk ke bisnis kereta tersebut nantinya diharuskan memiliki armada sendiri. Karena, sifatnya investasi bukan kerjasama dengan PT KAI.
Dari seluruh rute kereta api di Jawa dan Suamtra, Tundjung menilai rute Kutoarjo-Solo yang selama ini dilayani oleh kereta Prambanan Expres (Pramex), menjadi jalur gemuk untuk ditawarkan kepada investor. “Tapi jalur mana yang nantinya akan dikelola, kami serahkan sepenuhnya kepada investor. Kalau berminat silahkan ajukan, dan kami akan membuatkan pilot projectnya dan dipantau oleh task force,” tutur dia.