Rabu 05 Oct 2011 12:46 WIB

Bank Dunia: Indonesia Kuat Hadapi Ketidakpastian Global

Logo Bank Dunia
Logo Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perekonomian Indonesia dinilai relatif kuat menghadapi ketidakpastian akibat situasi perekonomian global. Begitu disebutkan laporan terbaru Bank Dunia, yang dipublikasikan awal pekan ini.

Selama triwulan terakhir tahun ini, dunia internasional memang mendominasi perkembangan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi global yang terus terkoreksi, ditambah krisis utang di kawasan Eropa, semakin meningkatkan gejolak pasar dunia. Namun, tulis laporan tersebut, Kinerja perekonomian domestik Indonesia tetap kuat.

Pertumbuhan ekonomi yang dimotori domestik, posisi fiskal yang kokoh, akumulasi cadangan devisa dan kinerja sektor keuangan yang kuat, membuat Indonesia berada pada posisi yang relatif baik saat terjadi goncangan eksternal. Pertumbuhan PDB pada triwulan 2/2011 tidak berubah dari triwulan 1 sebesar 6,5 persen. Investasi dan konsumsi swasta tetap kuat. Dengan penurunan harga bahan pangan, inflasi bergerak turun menjadi 4,8 persen di bulan Agustus 2011. 

Walaupun tingginya harga-harga bahan pangan beberapa waktu lalu berdampak negatif terhadap konsumen pangan bersih (net food consumers), kuatnya ekonomi domestik berkontribusi terhadap penurunan tingkat kemiskinan nasional menjadi 12,5 persen di bulan Maret 2011, dari 13,3 persen tahun sebelumnya.

Khusus posisi fiskal, Bank Dunia menyebutkan Indonesia lebih kuat, jauh berbeda dengan banyak negara yang memburuk sejak 2008. Tingkat utang Indonesia terhadap PDB relatif rendah, sekitar 25 persen, dan dengan kecenderungan menurun. Defisit diperkirakan akan turun dari 2,1 persen dari PDB di APBN-P tahun 2011 menjadi 1,5 persen di R-APBN tahun 2012. Sedangkan pengeluaran untuk subsidi energi masih rentan terhadap peningkatan harga minyak. Dan pengeluaran untuk infrastruktur masih terhambat masalah pencairan.

Bank Dunia juga mengingatkan perkembangan di dunia internasional akan mempengaruhi prospek pertumbuhan jangka pendek Indonesia, melalui dampaknya terhadap permintaan eksternal, harga komoditas dan aliran modal. Di sisi keuangan, pengaruh krisis keuangan dunia telah terlihat. Dampak aliran keluar modal portofolio terhadap Indonesia telah meningkat sejalan dengan peningkatan cadangan devisa dalam beberapa tahun terakhir.

sumber : Laporan Triwulanan Perekonomian Indonesia
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement