REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak 90 koperasi di Indonesia siap menjadi pesaing 300 koperasi dunia berdasarkan peringkat International Cooperative Alliance (ICA). “Kita targetkan mereka terdaftar pada 2012 nanti,” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Sjarifuddin Hasan di Twin Plaza Hotel, Sabtu (24/9) malam.
Secara persentase, jumlah tersebut memang masih kecil, kurang dari satu persen dari jumlah total koperasi yang terdaftar di Indonesia, yaitu 186.900 koperasi. Namun, Sjarif mengatakan optimis dengan jumlah tersebut
Impian tersebut, lanjut Sjarif sudah terpendam sejak 2009, karena sejak itu tak satupun koperasi di tanah air yang bisa menembus peringkat dunia. Sjarif menerangkan, untuk bisa menembus level dunia, setidaknya sebuah koperasi harus memiliki omset mencapai 700 ribu US Dollar atau enam miliar rupiah pertahunnya.
“Sebetulnya banyak koperasi kita yang sudah memenuhi syarat itu,” ungkapnya. Jika Indonesia berhasil menembus peringkat tersebut, secara tak langsung dunia akan mengakui perekonomian tanah air pasti bagus.
Dalam mencapai target tersebut dan mengusung revitalisasi koperasi nasional pada 2012 nanti, pemerintah mengadakan penyuluh koperasi di seluruh Indonesia. Revitalisasi koperasi, lanjutnya, juga membutuhkan sinergi khususnya dalam penyaluran dana bagi koperasi-koperasi di daerah.
Sjarif mengatakan, hal itu harus dilakukan cepat dan tepat sasaran, sekalipun anggaran Kemenkop masih terbatas. Hingga pertengahan September 2011, serapan anggaran Kemenkop dan UKM sudah mencapai 48,67 persen dari pagu anggaran Rp 1,013 triliun.