REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF), anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk, terus mengepakkan sayap bisnisnya. Untuk kali pertama GMF akan menjalin kerjasama dengan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) dalam hal perawatan gas turbine engine yang digunakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas.
President & CEO GMF, Richard Budihadianto, menyatakan pihaknya tertarik bekerja sama dengan BP Migas lantaran masih besarnya potensi bisnis yang bisa digarap untuk merawat mesin turbin gas yang digunakan KKKS migas di tanah air.
"Turbin itu kan ada beberapa merek di indonesia. Kalau ditotal ada sekitar 800-an. Sedangkan kemampuan di indonesia untuk overhaul turbine baru 30-40 persen karena banyak yang masih dikirim ke luar negeri. Untuk itu kita melihat kesempatan bisnis ini," kata Richard kepada wartawan seusai penandatangan kerja sama di sela acara Asia Pacific Oil & Gas Conference and Exhibition Jakarta, Rabu (21/9).
Menurut Richard, perawatan mesin turbin gas merupakan salah satu bidang yang telah dikuasi GMF, selain kemampuan merawat mesin pesawat. Perawatan mesin turbin gas ini dijalankan oleh unit khusus yang dibentuk untuk menangani bisnis perawatan non-pesawat.
"Kemampuan inilah yang kami optimalkan dengan masuk ke pasar perawatan non-pesawat. Selama ini kita belum fokus di sana," ujar Richard.