REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seretnya pengadaan beras di dalam negeri membuat pemerintah memutuskan mengimpor beras dari beberapa negara. Impor beras dari Vietnam direncanakan sebanyak 500 ribu ton dan Thailand 300 ribu ton. Kerjasama perdagangan beras juga menggandeng India dan Pakistan.
Pemerintah akan memelajari format terbaik untuk kerjasama impor beras dari Pakistan. Pasalnya, perdagangan beras di Pakistan tak dipegang oleh pemerintah, melainkan sektor swasta, yaitu konsorsium eksportir.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan jika tetap ingin kerjasama antar pemerintah (government to government), ada dua alternatif, melalui pembentukan lembaga khusus, atau lembaga pengumpul beras saja.
Pembentukan lembaga tersebut sudah diterapkan di negara lain seperti Kamboja. “Di Kamboja tak ada Bulog, tapi ada lembaga pengumpul beras yang menangani perdagangan luar negeri,” ungkapnya kepada wartawan saat menghadiri retreat pangan di kantor Kementerian Pertanian, Senin (19/9)
Ditanyai rencana jumlah impor beras dari Pakistan tersebut, Deddy menjawab belum mengetahuinya. Ia beralasan, masih menunggu data kesediaan jumlah beras yang sanggup dikirim Pakistan ke Indonesia.