REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian Suswono menjamin pasokan daging, baik sapi maupun unggas, di dalam negeri relatif aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama puasa hingga Lebaran 2011.
"Daging sapi sampai September aman, bahkan kita sudah jamin sejak Australia menghentikan ekspornya," katanya ketika meninjau rumah pemotongan ayam dan tempat penggemukan sapi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (4/8).
Menurut dia, sapi impor bakalan asal Australia yang saat ini berlangsung itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan daging pasca-Lebaran.
Ke depan, tambahnya, diharapkan seluruh kebutuhan daging nasional dapat dipenuhi dari dalam negeri sehingga tidak perlu impor.
Suswono mengatakan, saat ini kebutuhan daging sapi nasional sebesar 430 ribu ton dan stok sapi hidup atau bakalan sebanyak 124 ribu ekor (setara 180 kilogram per ekor).
Ia mengatakan ke depan kontribusi impor sapi bakalan asal Australia bakal dikurangi untuk mendukung swasembada sapi, dan volume impor akan dijaga di tingkat 10 persen dari saat ini yang masih 30 persen.
Sapi bakalan Australia, lanjutnya, nantinya disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pasar pada bulan Oktober, karena sapi impor itu wajib digemukkan terlebih dahulu selama tiga bulan.
"Untuk kebutuhan daging sapi selama Ramadhan dan Lebaran, dari sisi stok relatif cukup, "katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif Produsen Feedloter Indonesia (Apfindo) Joni Leano mengatakan stok sapi eks impor dari Australia sebesar 124 ribu ekor, dan pasokan dari dalam negeri mencapai 145 ribu ekor.
Kebutuhan daging sapi selama Ramadhan hingga H-2 Lebaran, tambahnya, sebanyak 120 ekor dan sampai akhir tahun hanya 120 ribu ekor.
"Terjadinya kenaikan harga daging lebih dikarenakan faktor psikologis," katanya.
Data Apfindo menunjukkan saat ini harga sapi di dalam negeri sebesar 2,6-2,7 dolar perkilogram berat hidup atau lebih mahal dibandingkan dengan harga sapi impor yang hanya 1,9 dolar perkilogram.
Joni mengatakan, sapi impor asal Australia bakal kembali masuk bulan ini, karena tim audit sudah menyatakan tiga rumah potong hewan sudah dinyatakan memenuhi "standart animal welfare." Tiga RPH itu berlokasi di Lampung, Bogor dan dan Tangerang.
Jaminan pasokan daging juga dikemukakan Tri Hardiyanto dari Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) bahwa produksi nasional sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan puasa hingga lebaran. "Ayam sudah sangat berlebihan sehingga tidak perlu impor lagi," katanya.