REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG - Terkait rencana penambahan sumur bor baru pada 2011 yang mencapai 10 sumur, PT Pertamina Unit bisnis eksplorasi Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan menargetkan produksi minyak mentah sekitar 5.000 barel per hari.
Menurut General manager PT Pertamina UBEP Tanjung, Eddy Frits Dominggus, saat ini sudah tiga sumur baru yang dibor. Target yang ditetapkan, hingga 31 Desember 2011 tujuh sumur lainnya bisa diproduksi.
"Untuk Pertamina wilayah Tanjung kita menargetkan produksi minyak sebesar 5.000 barel per hari karena tahun ini ada penambahan sepuluh sumur baru," kata Eddy usai meresmikan penanjakan sumur baru ke-3 di Desa Masukau, Kecamatan Murung Pudak, Tabalong, Selasa (26/7).
Sebelumnya dua sumur baru telah dilakukan pengeboran yakni di Desa Masukau dan Desa Pandan Arum Kecamatan Murung Pudak. Eddy mengungkapkan saat ini target migas nasional yang disumbangkan untuk APBN mencapai 970.000 barel per hari sedangkan realisasinya hanya sekitar 910.000 barel per hari.
"Di lingkup Pertamina sendiri seperti lokasi Tanjung kebanyakan merupakan sumur tua karena diekploitasi sejak zaman Belanda karena itu perlu penambahan sumur baru untuk bisa meningkatkan produksinya," tambah Eddy didampingi field manager, Alkifli Adnan.
Sementara itu menurut Manager ekplorasi, PT Pertamina UBEP Tanjung Pusat, Muhammad Hidayat, untuk pengeboran sumur baru menelan dana sekitar Rp2,6 miliar.
"Dana yang dialokasikan untuk pengeboran sumur baru memang cukup besar mencapai Rp2,6 miliar dan produksi diprediksi 120 barel per hari untuk satu sumur," jelas Hidayat.
Hingga saat ini tercatat sebanyak 169 sumur untuk wilayah Tanjung masing-masing tersebar di Desa Kambitin 12 sumur, Desa Warukin 17 sumur, Desa Tepian Timur 29 Sumur dan Desa Tanta 2 Sumur.
Dari ratusan sumur tersebut hanya 133 sumur yang masih berproduksi dan 44 sumur injeksi, untuk sumur yang mati rencananya akan dilakukan pemulihan tahap kedua. "Sebenarnya sumur yang mati masih bisa diproduksi melalui program pemulihan tahap kedua," jelas Hidayat lagi.