REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofyan Wanandi menyatakan terlalu banyaknya cuti dan libur panjang mampu mengurangi produktivitas pekerja di Indonesia. Padahal seharusnya Pemerintah mendorong peningkatan produktivitas pekerja sehingga mampu mendorong daya saing nasional.
‘’Dalam setahun bisa jadi hari efektif untuk bekerja hanya sepertiganya,’’ ungkap Sofyan Wanandi. Padahal menurutnya dalam era pasar bebas dan globalisasi ini, industri ditekan untuk meningkatkan daya saing. Akan tetapi menurutnya terlalu banyak cuti malah mendorong pegawai ataupun buruh menjadi malas. Hal ini berpengaruh bagi produktivitas perusahaan.
Apalagi ditambah saat ini menurutnya buruh kurang produktif dibandingkan sebelum terjadinya krisi moneter. ‘’Cuma yang lebih tidak produktif ialah birokrasi kita,’’ ucapnya dengan tegas.
Ia menyatakan demikian karena sering kali mengeluarkan Surat Keputusan Bersama Empat Menteri untuk cuti, khususnya bagi pegawai negeri sipil dan pegawai di lingkungan Kementerian. Padahal seringkali pengusaha datang untuk bertemu dengan pejabat Kementerian ataupun Pemda untuk menyelesaikan masalah. Sehingga terpaksa urusan dengan pemerintah harus ditahan.