REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi, masih stabil dan bertahan seperti hari sebelumnya, karena pelaku ragu-ragu melakukan pembelian, meski dolar turun terhadap yen.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar tetap Rp8.564 per dolar, kata Analis PT First Asia Capital Irfan Kurniawan di Jakarta, Jumat. Irfan Kurniawan mengatakan bahwa para pelaku pasar semula ingin membeli rupiah, namun melihat pasar saham global melemah, mereka tidak jadi melakukan pembelian terhadap rupiah.
Pergerakan rupiah saat ini berada dalam kisaran sempit antaran Rp8.560 hingga Rp8.570 per dolar, ucapnya. Menurut dia, kenaikan rupiah yang tertahan itu meski ada laporan positif mengenai indeks tendensi bisnis (ITB) kuartal kedua 2011 lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.
Indeks Tendensi Bisnis kuartal kedua itu meningkat menjadi 104,51 dari sebelumnya 102,16, katanya. Namun, lanjut dia, semua laporan positif tertahan oleh melemahnya saham-saham di Amerika Serikat, setelah perusahaan besar AS ccenderung merugi.
"Kami optimistis peluang rupiah untuk naik masih ada, karena faktor positif yang kuat akan muncul pada paruh kedua 2011," katanya. Karena itu, peluang rupiah untuk naik pada perdagangan berikut masih cukup besar, akibat fundamental ekonomi Indonesia yang tetap positif dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,4 persen.
Faktor-faktor tersebut akan memicu pelaku lebih aktif bermain saham maupun uang, sehingga rupiah akan kembali menguat, ucapnya. Ia mengatakan bahwa Indonesia masih merupakan pasar potensial bahkan merupakan pendorong ekonomi global yang diperkirakan akan dapat tumbuh lebih besar lagi.
"Kami optimis rupiah akan menguat mendekati level Rp8.500 per dolar AS pada perdagangan Jumat siang, ujarnya.
(T.H-CS/B/F