Jumat 08 Apr 2011 16:23 WIB

Peringkat Utang Naik, Menkeu Waspadai Inflasi

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Djibril Muhammad
Agus Martowardoyo
Foto: istimewa
Agus Martowardoyo

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Menteri Keuangan Agus Martowardojo tetap mewaspadai inflasi meski peringkat utang Indonesia bergerak lebih positif. Kewaspadaan itu penting karena pada Januari-Februari 2011 ini terjadi inflasi, namun Maret tercatat ada deflasi. Pemerintah bersiap diri menjaga inflasi.

Seperti diketahui, Standard & Poor's Ratings Services, sebuah lembaga pemeringkat utang, menaikkan peringkat utang Indonesia dari BB ke BB+ yang berlaku pada utang jangka panjang dalam bentuk nilai tukar asing. Kondisi itu disebut-sebut sebagai tanda ekonomi Indonesia diakui dunia.

"Khususnya yang kita waspadai adalah yang pada bulan Januari-Februari inflasi memang tinggi, tapi begitu pada Maret ini inflasi rendah, dan ada deflasi, itu membuat kita bersiap diri untuk jaga inflasi," kata Agus menanggapi pemeringkatan RI yang dikeluarkan Standard & Poor's Ratings Services ini.

Agus menyampaikan hal itu di sela-sela ASEAN Financial Ministers Meeting (AFMM) ke-15 di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/4). "Sekarang ini, terlepas dari kondisi global yang ada di Timur Tengah, atau dampak dari Jepang yang kena musibah, itu kita mesti perhatikan adalah inflasi," kata dia. Agus mengaku senang dengan peningkatan peringkat Standard & Poor's. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement