Senin 04 Apr 2011 19:54 WIB

Kuwait: Harga Minyak Terlalu Tinggi

BBM
BBM

REPUBLIKA.CO.ID,KUWAIT CITY--Anggota Organisai Negara-negara Pengekspor Minyak Kuwait pada Senin mengatakan bahwa harga minyak terlalu tinggi karena kerusuhan di Timur Tengah dan gempa Jepang. "Meskipun kita sedang menikmati harga tinggi, kami ingin melihat harga yang lebih rendah... Kami ingin melihat harga minyak normal," kata CEO konglomerat nasional Kuwait Petroleum Corp (KPC), Faruq al-Zanki, kepada wartawan.

Dia mengatakan "harga minyak normal antara 90 dolar dan 100 dolar" per barel. Di perdagangan Asia pada Senin, harga minyak mentah mencapai tertinggi baru dalam dua setengah tahun karena lojakan dalam penciptaan lapangan kerja AS menimbulkan harapan di kalangan pedagang akan meningkatkan permintaan.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei, naik 29 sen menjadi 108,23 dolar per barel pada sore hari, melewati puncak Jumat pada 107,93 dolar dan mencapai tingkat tertinggi sejak akhir September 2008. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei naik 21 sen menjadi 118,91 dolar.

Zanki mengatakan bahwa kerusuhan yang melanda Timur Tengah terutama dengan berkurangnya pasokan minyak Libya telah mendorong "harga minyak sekitar 20 persen." Pejabat minyak Kuwait mengatakan negaranya masih memproduksi kuota OPEC-nya 2,2 juta barel per hari tetapi memiliki "kemampuan untuk meningkatkan produksi setiap kali diminta untuk melakukannya."

Berbicara di sela-sela KTT Minyak dan Gas Kuwait, Zanki memperingatkan, namun bahwa "jika kerusuhan menyebar di seluruh (Timur Tengah), harga minyak bisa naik bahkan lebih tinggi."

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement