Selasa 29 Mar 2011 17:43 WIB

Proyek WIKA di Libya Terancam Batal

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Proyek pembangunan gedung bertingkat pusat perbelanjaan di Libya yang sedang dikerjakan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terancam batal, menyusul situasi politik di negara itu yang masih belum juga kondusif. "(Proyek) Bisa saja batal, karena perkembangan di sana (Libya) tidak memungkinkan untuk melanjutkan pekerjaan," kata Sekretaris Perusahaan WIKA, Natal Agriawan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa.

Nilai proyek pembangunan "shopping mall" tersebut mencapai 11,6 juta dolar AS atau setara dengan Rp107 miliar. Sebesar 70 persen atau sekitar Rp70 miliar dikerjakan oleh WIKA, sedangkan selebihnya sekitar 30 persen oleh mitra. Menurut Natal, bisnis kontraktor sangat tergantung pada stabilitas keamanan dan sulit diperkirakan gejolak politik yang terjadi di Libya itu akan mereda. "Sejauh ini belum ada konfirmasi dari mereka (pemilik proyek) soal kemungkinan melanjutkan pembangunan proyek tersebut," ujarnya.

Diketahui, sejak meletusnya aksi pemberontakan di negara Afrika Barat tersebut, pihak WIKA sudah memulangkan sekitar 200 tenaga kerjanya. Sebagian dikembalikan ke tanah air, sebaigan lagi dialihkan untuk proyek WIKA di Aljazair. Meski terjadi pembatalan proyek yang sedianya selesai pada Juni 2011 itu, Natal memastikan tidak akan mengganggu kinerja perusahaan.

"Syukur kita bisa menjaga posisi keuangan tidak defisit, karena perseroan sudah menerima pembayaran pengerjaan sebesar Rp7 miliar. Pembayaran yang diterima itu sepadan dengan pekerjaan yang telah dituntaskan WIKA," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement