Jumat 25 Mar 2011 16:50 WIB

Menteri BUMN Dukung 'Buyback' Telkomsel oleh Telkom

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Djibril Muhammad
Telkomsel
Telkomsel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong PT Telkom Tbk (Telkom) menjadi pemegang saham tunggal alias pemilik 100 persen saham PT Telkomsel. Saat ini kepemilikan saham Telkom hanya 65 persen, sedangkan sisanya dimiliki PT Singapore Telecommunications (SingTel) sebesar 35 persen.

"'Buyback' (membeli kembali) saham di Telkomsel, pernah ada wacana sedikit secara formal ke saya, tapi ke pemegang saham belum. Itu suatu wacana yang bagus," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (25/3).

Menurutnya, jika aksi korporasi pembelian saham kembali maka akan berdampak positif ke Telkom, dan itu sangat bagus. "Itu suatu wacana yang bagus, memperkuat posisi Telkom untuk menguasai kembali 100 persen saham Telkomsel," jelas Mustafa.

Namun, ia mengutarakan manajemen Telkom terlebih dahulu harus membahasnya secara mendalam dengan SingTel. "Telkom juga tentu akan bicara dengan SingTel, bagaimana kompensasi atau trade off. Silakan dibicarakan," tutur Mustafa.

Saya kira, lanjutnya, memang ada sinyal ke Telkom kembali menguasai 100 persen saham Telkomsel. "Kalau dianggap itu kuat dan positif untuk tambah profit silakan," ujar Mustafa. Dia memperkirakan Telkom akan melakukan 'buyback' saham dengan dana internal.

Secara terpisah, Head of Corporate Communication Telkom, Eddy Kurnia, menyatakan pihaknya menyambut baik dorongan Kementerian BUMN tersebut. "Kami mendukung pernyataan Bapak Menteri (BUMN) karena itu memang yang diharapkan, baik oleh Telkom maupun oleh pemegang saham," kata Eddy.

Tetapi, ia menambahkan tahapan untuk melakukan buyback saham tersebut membutuhkan waktu cukup panjang. "Tahapannya tentu masih panjang karena itu sifatnya perencanaan, jadi belum bisa berbicara target waktu, apa dan bagaimana. Kami masih perlu melakukan kajian internal yang komprehensif atau matang," papar Eddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement