Senin 14 Dec 2015 18:56 WIB

Harga Cabai Mulai Melonjak

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang menata cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Menjelang Natal dan Tahun Baru, harga sayuran di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, Jabar, mulai merangkak naik. Sayuran yang mengalami kenaikan, di antaranya cabai rawit, bawang merah, serta tomat.

Tuti Alawiyah (36 tahun), pedagang sayuran di Pasar Rebo Purwakarta mengatakan, kenaikan ini terjadi sejak sepekan terakhir. Harga sayur naik antara Rp1.000 sampai Rp 3.000 per kilogram. Harga cabai rawit hijau, semula Rp 24 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram.

"Kenaikan ini, biasa terjadi bila menjelang hari-hari besar," ujarnya, kepada Republika.co.id, Senin (14/12).

Kenaikan harga ini, kata dia, juga dipengaruhi oleh faktor cuaca. Saat ini, sudah memasuki musim penghujan. Biasanya, kalau curah hujan tinggi akan berdampak pada kualitas sayuran. Sayuran jadi lebih cepat busuk. Sehingga, stok di petaninya menurun. Akibatnya, harganya mahal.

Meski ada kenaikan harga, ia menilai tak memengaruhi penjualan. Sebab, permintaan masyarakat akan sayuran belum mengalami penurunan. Selain itu, kenaikan ini diprediksi tidak akan melonjak drastis seperti menjelang hari raya Idul Fitri.

"Jadi, kondisinya masih bagus. Stok juga masih banyak," ujarnya.

 

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Leuwi Panjang Yani Swakotama, mengatakan, kenaikan ini masih relatif normal. Selain itu, daya beli masyarakat juga masih bagus. Namun, stok sayuran dinilai masih perlu diwaspadai karena dikhawatirkan menurun akibat pengaruh cuaca.

"Mudah-mudahan, stok sayuran maupun bahan pangan lainnya aman jelang Natal dan Tahun Baru maupun selama musim penghujan," ujarnya. Baca juga: Harga Sayuran di Jawa Barat Melonjak, Apa Penyebabnya?)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement