REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember meluncurkan layanan keuangan digital sebagai langkah optimalisasi gerakan nasioal nontunai di Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) Antirogo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (6/12).
Deputi Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Apep Mokhamad Komara mengatakan BI sudah melakukan gerakan nasional nontunai sejak tahun 2014 dan sebagai langkah awal untuk layanan keuangan digital di pondok pesantren, maka diluncurkan di Ponpes Nuris Antirogo.
"Nantinya peluncuran layanan keuangan digital tidak hanya di Ponpes Nuris karena ada lima pesantren lainnya di Jember yang menjadi target percontohan layanan digital," tuturnya.
Bahkan di semua agama juga akan dijadikan sasaran oleh Bank Indonesia karena dengan gerakan nasional nontunai itu manfaat yang dirasakan adalah lebih efisien dan kontrol yang dilakukan lebih mudah baik untuk pencatatan yang dilakukan terkait transaksi pemilik ataupun oleh audit, dapat tercatat dengan baik.
"Dengan diresmikannya layanan keuangan digital di pondok-pondok pesantren seperti di Nuris, maka diharapkan santri lebih mudah untuk menggunakan layanan nontunai yang selama ini masih banyak menggunakan cara konvensional," katanya.
Menurutnya, santri Pondok Pesantren Nuris dapat melakukan semua transaksi keuangan secara digital yang dapat diawasi langsung oleh orang tua masing-masing di rumahnya melalui aplikasi, sehingga lebih efektif. "Rencananya Bank Indonesia juga akan menggandeng sejumlah lembaga agama lainnya dan menyasar kepada gerakan nontunai di tingkat pemerintah daerah, sehingga ke depan kami juga akan menggandeng Kemendagri untuk diterapkan di seluruh pemerintah daerah, bahkan juga menyasar proyek percontohan dana desa," ujarnya.
Sementara Pengasuh Ponpes Nuris Antirogo KH Muhyidin Abdushomad mengatakan gerakan nontunai yang diterapkan melalui layanan keuangan digital di pondok pesantrennya diharapkan menjadi manfaat yang baik bagi para santri di pesantren setempat.
"Kami berharap dapat memberikan manfaat untuk kepentingan pesantren, dan juga masyarakat. Selain itu juga lebih memudahkan bagi para santri dan orang tuanya karena bisa dikontrol, dan kalau ada apa-apa bisa terlacak," tuturnya.
Ia berharap pondok-pondok pesantren yang lain bersama-sama Ponpes Nuris juga bisa menerapkan gerakan nontunai layanan keuangan digital tersebut, sehingga bisa lebih efisien dan memudahkan keamanan.