REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Newmont Nusa Tenggara menyesalkan surat Bupati Sumbawa Barat, Zulkifli Muhadli, yang berencana menghentikan operasi tambang mulai 19 April 2011, jika tidak dapat membeli tujuh persen saham divestasi tahun 2010. "Penghentian operasi tambang jelas akan merugikan semua pihak mulai dari pemerintah daerah sendiri, karyawan, pengusaha lokal, pemegang saham, hingga masyarakat," kata Presiden Direktur Newmont dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, penghentian tersebut dapat menimbulkan kerugian negara dan menghancurkan upaya pemerintah mempromosikan iklim investasi. Martiono juga mengatakan, NNT telah menjalankan seluruh kewajiban divestasi sesuai ketentuan kontrak karya (KK) yakni menawarkan saham terlebih dahulu kepada pemerintah pusat.
"Kami berpendapat keinginan Kabupaten Sumbawa Barat mendapatkan saham divestasi adalah masalah internal dengan pemerintah pusat. NNT tidak terlibat dalam masalah ini," ujarnya. Ia juga mengatakan, seluruh instansi pemerintah terkait sependapat rencana penghentian operasi NNT itu bertentangan dengan peraturan pemerintah dan ketentuan hukum yang berlaku.
"Kami berharap agar bupati bersedia mengoreksi rencananya dan menempuh cara yang bijaksana untuk membeli tujuh persen saham divestasi 2010," katanya. Sebelumnya, Bupati Sumbawa Barat, Zulkifli Muhadli, menyatakan, pihaknya akan membeli sendiri tujuh persen saham itu tanpa menggandeng Pemprov NTB dan Pemkab Sumbawa dengan alasan tambang berlokasi di wilayah tersebut. Pemkab Sumbawa Barat telah memutuskan menggandeng investor PT Titan Metals membeli tujuh persen saham divestasi 2010.